Sabtu, 22 April 2017

Is he my husband? [[PART 1]]


 


 Warning typo's everywhere 


Ruangan bernuansa putih serta sunyi senyap inilah yang menjadi tempat tinggalnya semenjak kecelakaan naas yang menimpanya.Ia mengalami benturan yang sangat keras dikepalanya hingga membuat salah satu syaraf diotaknya mengalami kerusakaan,dan menghapus sebagian memorinya.Ia atau biasa dipanggil Shinhye harus kehilangan kedua orangtuanya karna kecelakaan maut tersebut dan ia cukup beruntung karna hanya dirinyalah korban selamat.Ia memiliki kakak bernama Park Namjoon dan lelaki itu cukup bertanggung jawab dalam merawatnya selama ia mengalami masa komanya.Namjoon selalu menemaninya dan mencoba mengajaknya berinteraksi sesuai dengan anjuran dokter.Saat tahu keluarganya mengalami kecelakaan,Namjoon benar-benar sangat terkejut dan seketika dunianya hancur.Ia sangat terpukul saat orangtuanya dinyatakan meninggal dunia,namun ia beruntung karna adik kesayangannya selamat walau harus mengalami koma

Shinhye menatap sang kakak yang tengah mengaduk bubur untuknya.Ia telah sadar semenjak 2 hari yang lalu dan itu cukup membuat Namjoon senang diatas penderitaannya sendiri.Ia berjanji akan menjaga Shinhye hingga gadis itu mendapatkan cinta sejatinya dan barulah ia akan menyerahkan semua tanggung jawabnya ke lelaki beruntung itu,namun bukan berarti lelaki itu kelak bisa menyakiti adiknya sesuka hati

"Oppa...aku ingin ke pemakaman eomma dan appa"

Namjoon melihat sang adik dan sejenak membiarkan bubur yang ada di genggamannya,"Aku janji akan membawamu kesana asal kau harus sembuh"

Ia pun mendapat anggukan dari Shinhye sebagai jawabannya.Ia menyodorkan sesendok bubur ke sang adik,"Buka mulutmu,Aaa"
 
Dengan lahap Shinhye menelan bubur itu.Ia tersenyum senang melihat sang kakak kembali,pasalnya semenjak 3 tahun yang lalu Namjoon tinggal di London untuk meneruskan kuliahnya dan itu cukup menyita waktu kebersamaan mereka

"Aku senang bisa bersamamu lagi oppa"

Namjoon yang gemas langsung mengacak-acak rambut sang adik,"Aku malah lebih senang darimu" Shinhye mengerucutkan bibirnya,"Kau membuat rambutku berantakan oppa!" Protes Shinhye

"Kau ini baru saja sadar sudah memikirkan penampilan.Tanpa berdandan pun kau itu sudah cantik" Shinhye memukul lengan Namjoon,"Tetap saja aku kelihatan jelek!"

"Ck..dasar cerewet"

"Apa kau bilang?!"

"Cerewet"

Shinhye langsung menghujani Namjoon dengan pukulan-pukulannya.Namjoon pun mengaduh seraya tertawa,jujur ia sangat senang karna Shinhye-nya kembali seperti Shinhye yang ia kenal

  *****



Dengan santai namun tetap berkarisma,ia berjalan melewati pegawainya yang sedang membungkukan badan mereka sebagai tanda hormatnya.Ia melepas kacamata hitamnya setelah memasuki gedung lalu ia segera menuju lift.Sekertarisnya dengan patuhnya menekankan tombol pintu lift agar terbuka,setelah terbuka barulah lelaki itu masuk

Ia adalah Park Jimin,lelaki tampan yang merupakan pewaris perusahaan sang ayah.Ia baru saja menjabat sebagai kepala pimpinan disini setelah ayahnya benar-benar pensiun diusia yang cukup tua.Jimin menuju ruangan sang ayah dan dengan lancangnya ia masuk tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu

"Kau sudah datang rupanya,kalau begitu ayah serahkan semua ini kepadamu" Jimin mengangguk sembari membaca-baca beberapa dokumen yang tergeletak diatas meja kantor sang ayah

"Rubahlah sifat lancangmu itu"

"Baiklah" Dan akhirnya Jimin pun menyerah daripada haru berdebat lagi dengan sang ayah jujur ia sangat lelah beradu pendapat dengan pak tua itu

"Yasudah ayah mau pulang,jika ada sesuatu terjadi kau langsung hubungi ayah atau mintalah bantuan sekertarismu"

"Baik appa

Setelah ayahnya pergi meninggalkan ruangannya,ia langsung duduk di kursi kebesaran milik sang ayah "Maaf tuan,jam 2 nanti akan ada rapat pertemuan untuk membahas tentang kerjasama perusahaan"

"Aku mau kau menggantikan aku karna ada hal penting yang haru kukerjakan"

"Tapi tu--"

"Tidak ada tapi-tapian atau kau kupecat" Dan inilah Park Jimin,dibalik ketampanannya ia memiliki sifat sombong dan tak sopan seperti saat ini.Baru saja ia dipercayakan oleh sang ayah dan sekarang ia malah menyerahkan tugasnya ke sekertarisnya yang jelas lebih berumur darinya

"Aku pergi"

Ia meraih kacamatanya serta kunci mobil yang ia letakan diatas meja lalu melenggang pergi tanpa persaan bersalah sedikitpun.Ia memasuki mobilnya dan bergegas pergi ke suatu tempat

Rumah sakit

Namun sebelum pergi kesana,ia menyempatkan diri untuk mampir ke toko bunga serta toko buah sebagai buah tangannya nanti.Setelah dirasa cukup ia langsung meneruskan perjalanannya menuju rumah sakit
Sesampainya disana ia segera bertanya ke bagian penerima tamu dan menanyakan dimana kamar orang yang saat ini ia ingin jenguk.Setelah tahu nomor ruangannya,tanpa pikir panjang ia berlalu kesana

Tok..tok..tok

Ia mengetuk sekilas lalu memutar kenop pintu hingga terbuka.Ia mendapati tatapan bingung dan satu lagi yaitu tatapan terkejut dari dua orang didalam ruangan tersebut

"Kau? Mau apa kau kemari?!"

"Menjengukmu"
  ****
 
Shinhye pov

Tok..tok...tok..

Cklekk..

Spontan aku dan Namjoon oppa langsung menoleh ke arah pintu.Aku mendapati si menyebalkan itu tengah berdiri dengan sebuket bunga dan sekresek apalah itu di kedua tangannya.Aku mengeryitkan dahiku

"Kau? Mau apa kau kemari?!"

"Menjengukmu"

What?

Menjenguku? Apa ia mabuk atau gendang telingaku mengalami masalah.Hah..itu sangat tidak mungkin,walaupun aku amnesia dan kehilangan beberapa memoriku tapi aku tak akan lupa dengan bocah tengil + menyebalkan sepertinya.Aku melirik Namjoon oppa dan lagi-lagi aku dibuat bingung pasalnya Namjoon oppa nampak begitu terkejut melihatnya,ya..aku tahu sih bocah itu memang menyeramkan hahahaha

"Pulanglah,kau pasti sedang mabuk" Bukannya pergi ia malah masuk ke ruanganku.Ia menaruh semua barang bawaaannya di atas nakas dekat kasurku

"Aku tidak mabuk,bagaimana apa kau sudah enakan?"

"Ck..kau ini kenapa ha? Apa kau punya hutang denganku? Sudahlah jangan bertingkah menjijikan seperti itu" Namjoon oppa masih menatapnya dengan tatapan kagetnya.Aku langsung menepuk pundaknya dan benar saja ia langsung terkelonjak kaget

"Aah..a-apa?" 

"Oppa kenapa?" Tanyaku bingung

"Tidak..aku baik-baik saja,oh iya silahkan duduk Jimin-ssi"

Untuk apa Namjoon oppa menawarinya duduk disini.Lihat sifat sombongnya kembali lagi,terbukti ia tak mau duduk dan seolah mengacuhkan ucapan Namjoon oppa

"Kau tuli huh? Namjoon oppa menawarimu duduk,kau harusnya duduk bodoh!"

"Park Shin Hye" lihat Kenapa sekarang Oppaku sendiri membelanya.Jika bukan karna Namjoon oppa,sudah kupastikan bocah tengil itu ku hajar habis-habisan 

"Kau sudah makan belum?" Dan sekarang apa,ia malah mengganti topik pembicaraan.Dasar pura-pura baik,aku bingung sebenarnya apa yang ia mau dariku

Apa dia sudah tobat?

"Aku tanya kenapa kau jadi perhatian seperti ini hah?"

"Karna kau istriku"

APA?
  ***
Author pov

"Aku tanya Kenapa kau jadi perhatian begini hah?"

"Karna kau istriku" Ia berhenti sejenak sembari melihat ekspresi Shinhye yang sudah ia duga sejak awal 

"Aku adalah suamimu dan kau adalah istriku jadi apapun yang terjadi kau harus menuruti kemauanku"

"Mwo? Istrimu? Mana mungkin kau suamiku,bermimpi saja sana kau!"

"Lihat jari manismu dan jari manisku"

Shinhye segera melihat jari manisnya dan apa ini

Cincin?

"TIDAK!!!!!!!"

"Sekarang kemauanku adalah kau harus makan" Shinhye tertawa sambil menunjuk Jimin "haha...kau tak lucu PARK JIMIN!! Hentikan lelucon bodohmu atau kutendang bokongmu detik ini juga!!"

"Dia benar Shin..kau adalah istrinya,kalian sudah menikah"

"See..kakakmu saja sudah mengatakan begitu"

Shinhye benar-benar bingung harus berbuat apa.Ia ingin sekali berpikir ini hanya lelucon yang dibuat keduanya namun melihat dari keseriusan kakaknya ia harus berpikir dua kali sebelum menarik kesimpulan tersebut

"Aku mimpi bukan? Cubit aku sekarang" 

"Awwwww!!!" Jeritnya saat Jimin mencubit lengannya.Shinhye langsung melempar tatapan mautnya ke lelaki itu,"Kau dendam denganku ha?"

Ohh ingat sekarang bukan waktu yang tepat untuk bertengkar

"Oppa kumohon kau tak bercanda kan? Aku tak akan memaafkanmu jika kau melakukannya"

"Mianhae...ceritanya sangat panjang Shin"

"Mulai besok kau harus tinggal dirumahku,mengerti?" Jimin bangkit dari duduknya dan hendak pergi namun sebelumnya ia menyempatkan melihat Shinhye,"Siapkan dirimu,istriku"

"AAAAAAAAAAA!!!!!!!!!!!"


  Tbc

ini author

Annyeong im Yoola ^O^

Disini saya akan men-share karya tulisan saya yang tidak seberapa ini dengan maksud menghibur para readers semua.So..tentunya dilarang keras untuk mencopast,meniru,menjiplak,dll karna semuanya akan ada balasannya



 ————

 You also can see me in:

wattpad: @pshstory 

Sekian dan Terimakasih 

Is he my husband? [[SINOPSIS]]


ㅡIS HE MY HUSBAND?ㅡ


 'Karna amnesia membuat kami terbiasa'


"Aku adalah suamimu dan kau adalah istriku jadi apapun yang terjadi kau harus menuruti kemauanku" ~Park Jimin~

"Mwo? Istrimu? Mana mungkin kau suamiku,bermimpi saja sana !" ~Park Shin Hye~


"Lihat jari manismu dan jari manisku" ~Park Jimin~


Cincin?


"TIDAK!!!!!!!" ~Park Shinhye~

Dont coppy my story! Hate plagiators ❌ 🚫