Warning typo's everywhere
Ruangan bernuansa putih
serta sunyi senyap inilah yang menjadi tempat tinggalnya semenjak
kecelakaan naas yang menimpanya.Ia mengalami benturan yang sangat keras
dikepalanya hingga membuat salah satu syaraf diotaknya mengalami
kerusakaan,dan menghapus sebagian memorinya.Ia atau biasa dipanggil
Shinhye harus kehilangan kedua orangtuanya karna kecelakaan maut
tersebut dan ia cukup beruntung karna hanya dirinyalah korban selamat.Ia
memiliki kakak bernama Park Namjoon dan lelaki itu cukup bertanggung
jawab dalam merawatnya selama ia mengalami masa komanya.Namjoon selalu
menemaninya dan mencoba mengajaknya berinteraksi sesuai dengan anjuran
dokter.Saat tahu keluarganya mengalami kecelakaan,Namjoon benar-benar
sangat terkejut dan seketika dunianya hancur.Ia sangat terpukul saat
orangtuanya dinyatakan meninggal dunia,namun ia beruntung karna adik
kesayangannya selamat walau harus mengalami koma
Shinhye menatap sang
kakak yang tengah mengaduk bubur untuknya.Ia telah sadar semenjak 2 hari
yang lalu dan itu cukup membuat Namjoon senang diatas penderitaannya
sendiri.Ia berjanji akan menjaga Shinhye hingga gadis itu mendapatkan
cinta sejatinya dan barulah ia akan menyerahkan semua tanggung jawabnya
ke lelaki beruntung itu,namun bukan berarti lelaki itu kelak bisa
menyakiti adiknya sesuka hati
"Oppa...aku ingin ke pemakaman eomma dan appa"
Namjoon melihat sang
adik dan sejenak membiarkan bubur yang ada di genggamannya,"Aku janji
akan membawamu kesana asal kau harus sembuh"
Ia pun mendapat anggukan
dari Shinhye sebagai jawabannya.Ia menyodorkan sesendok bubur ke sang
adik,"Buka mulutmu,Aaa"
Dengan lahap Shinhye
menelan bubur itu.Ia tersenyum senang melihat sang kakak
kembali,pasalnya semenjak 3 tahun yang lalu Namjoon tinggal di London
untuk meneruskan kuliahnya dan itu cukup menyita waktu kebersamaan
mereka
"Aku senang bisa bersamamu lagi oppa"
Namjoon yang gemas
langsung mengacak-acak rambut sang adik,"Aku malah lebih senang darimu"
Shinhye mengerucutkan bibirnya,"Kau membuat rambutku berantakan oppa!" Protes Shinhye
"Kau ini baru saja sadar
sudah memikirkan penampilan.Tanpa berdandan pun kau itu sudah cantik"
Shinhye memukul lengan Namjoon,"Tetap saja aku kelihatan jelek!"
"Ck..dasar cerewet"
"Apa kau bilang?!"
"Cerewet"
Shinhye langsung
menghujani Namjoon dengan pukulan-pukulannya.Namjoon pun mengaduh seraya
tertawa,jujur ia sangat senang karna Shinhye-nya kembali seperti
Shinhye yang ia kenal
*****
Dengan
santai namun tetap berkarisma,ia berjalan melewati pegawainya yang
sedang membungkukan badan mereka sebagai tanda hormatnya.Ia melepas
kacamata hitamnya setelah memasuki gedung lalu ia segera menuju
lift.Sekertarisnya dengan patuhnya menekankan tombol pintu lift agar
terbuka,setelah terbuka barulah lelaki itu masuk
Ia
adalah Park Jimin,lelaki tampan yang merupakan pewaris perusahaan sang
ayah.Ia baru saja menjabat sebagai kepala pimpinan disini setelah
ayahnya benar-benar pensiun diusia yang cukup tua.Jimin menuju ruangan
sang ayah dan dengan lancangnya ia masuk tanpa mengetuk pintu terlebih
dahulu
"Kau
sudah datang rupanya,kalau begitu ayah serahkan semua ini kepadamu"
Jimin mengangguk sembari membaca-baca beberapa dokumen yang tergeletak
diatas meja kantor sang ayah
"Rubahlah sifat lancangmu itu"
"Baiklah"
Dan akhirnya Jimin pun menyerah daripada haru berdebat lagi dengan sang
ayah jujur ia sangat lelah beradu pendapat dengan pak tua itu
"Yasudah ayah mau pulang,jika ada sesuatu terjadi kau langsung hubungi ayah atau mintalah bantuan sekertarismu"
"Baik appa"
Setelah
ayahnya pergi meninggalkan ruangannya,ia langsung duduk di kursi
kebesaran milik sang ayah "Maaf tuan,jam 2 nanti akan ada rapat
pertemuan untuk membahas tentang kerjasama perusahaan"
"Aku mau kau menggantikan aku karna ada hal penting yang haru kukerjakan"
"Tapi tu--"
"Tidak
ada tapi-tapian atau kau kupecat" Dan inilah Park Jimin,dibalik
ketampanannya ia memiliki sifat sombong dan tak sopan seperti saat
ini.Baru saja ia dipercayakan oleh sang ayah dan sekarang ia malah
menyerahkan tugasnya ke sekertarisnya yang jelas lebih berumur darinya
"Aku pergi"
Ia
meraih kacamatanya serta kunci mobil yang ia letakan diatas meja lalu
melenggang pergi tanpa persaan bersalah sedikitpun.Ia memasuki mobilnya
dan bergegas pergi ke suatu tempat
Rumah sakit
Namun
sebelum pergi kesana,ia menyempatkan diri untuk mampir ke toko bunga
serta toko buah sebagai buah tangannya nanti.Setelah dirasa cukup ia
langsung meneruskan perjalanannya menuju rumah sakit
Sesampainya
disana ia segera bertanya ke bagian penerima tamu dan menanyakan dimana
kamar orang yang saat ini ia ingin jenguk.Setelah tahu nomor
ruangannya,tanpa pikir panjang ia berlalu kesana
Tok..tok..tok
Ia
mengetuk sekilas lalu memutar kenop pintu hingga terbuka.Ia mendapati
tatapan bingung dan satu lagi yaitu tatapan terkejut dari dua orang
didalam ruangan tersebut
"Kau? Mau apa kau kemari?!"
"Menjengukmu"
****
Shinhye pov
Tok..tok...tok..
Cklekk..
Spontan aku dan Namjoon oppa
langsung menoleh ke arah pintu.Aku mendapati si menyebalkan itu tengah
berdiri dengan sebuket bunga dan sekresek apalah itu di kedua
tangannya.Aku mengeryitkan dahiku
"Kau? Mau apa kau kemari?!"
"Menjengukmu"
What?
Menjenguku?
Apa ia mabuk atau gendang telingaku mengalami masalah.Hah..itu sangat
tidak mungkin,walaupun aku amnesia dan kehilangan beberapa memoriku tapi
aku tak akan lupa dengan bocah tengil + menyebalkan sepertinya.Aku
melirik Namjoon oppa dan lagi-lagi aku dibuat bingung pasalnya
Namjoon oppa nampak begitu terkejut melihatnya,ya..aku tahu sih bocah
itu memang menyeramkan hahahaha
"Pulanglah,kau
pasti sedang mabuk" Bukannya pergi ia malah masuk ke ruanganku.Ia
menaruh semua barang bawaaannya di atas nakas dekat kasurku
"Aku tidak mabuk,bagaimana apa kau sudah enakan?"
"Ck..kau ini kenapa ha? Apa kau punya hutang denganku? Sudahlah jangan bertingkah menjijikan seperti itu" Namjoon oppa masih menatapnya dengan tatapan kagetnya.Aku langsung menepuk pundaknya dan benar saja ia langsung terkelonjak kaget
"Aah..a-apa?"
"Oppa kenapa?" Tanyaku bingung
"Tidak..aku baik-baik saja,oh iya silahkan duduk Jimin-ssi"
Untuk apa Namjoon oppa
menawarinya duduk disini.Lihat sifat sombongnya kembali lagi,terbukti
ia tak mau duduk dan seolah mengacuhkan ucapan Namjoon oppa
"Kau tuli huh? Namjoon oppa menawarimu duduk,kau harusnya duduk bodoh!"
"Park
Shin Hye" lihat Kenapa sekarang Oppaku sendiri membelanya.Jika bukan
karna Namjoon oppa,sudah kupastikan bocah tengil itu ku hajar
habis-habisan
"Kau
sudah makan belum?" Dan sekarang apa,ia malah mengganti topik
pembicaraan.Dasar pura-pura baik,aku bingung sebenarnya apa yang ia mau
dariku
Apa dia sudah tobat?
"Aku tanya kenapa kau jadi perhatian seperti ini hah?"
"Karna kau istriku"
APA?
***
Author pov
"Aku tanya Kenapa kau jadi perhatian begini hah?"
"Karna
kau istriku" Ia berhenti sejenak sembari melihat ekspresi Shinhye yang
sudah ia duga sejak awal
"Aku adalah suamimu dan kau adalah istriku jadi
apapun yang terjadi kau harus menuruti kemauanku"
"Mwo? Istrimu? Mana mungkin kau suamiku,bermimpi saja sana kau!"
"Lihat jari manismu dan jari manisku"
Shinhye segera melihat jari manisnya dan apa ini
Cincin?
"TIDAK!!!!!!!"
"Sekarang
kemauanku adalah kau harus makan" Shinhye tertawa sambil menunjuk Jimin
"haha...kau tak lucu PARK JIMIN!! Hentikan lelucon bodohmu atau
kutendang bokongmu detik ini juga!!"
"Dia benar Shin..kau adalah istrinya,kalian sudah menikah"
"See..kakakmu saja sudah mengatakan begitu"
Shinhye
benar-benar bingung harus berbuat apa.Ia ingin sekali berpikir ini
hanya lelucon yang dibuat keduanya namun melihat dari keseriusan
kakaknya ia harus berpikir dua kali sebelum menarik kesimpulan tersebut
"Aku mimpi bukan? Cubit aku sekarang"
"Awwwww!!!"
Jeritnya saat Jimin mencubit lengannya.Shinhye langsung melempar
tatapan mautnya ke lelaki itu,"Kau dendam denganku ha?"
Ohh ingat sekarang bukan waktu yang tepat untuk bertengkar
"Oppa kumohon kau tak bercanda kan? Aku tak akan memaafkanmu jika kau melakukannya"
"Mianhae...ceritanya sangat panjang Shin"
"Mulai
besok kau harus tinggal dirumahku,mengerti?" Jimin bangkit dari
duduknya dan hendak pergi namun sebelumnya ia menyempatkan melihat
Shinhye,"Siapkan dirimu,istriku"
"AAAAAAAAAAA!!!!!!!!!!!"
Tbc